Rabu, 26 Maret 2014

Headphone Actor V

Aktor Headphone V

“......bukannya tadi aku sudah melewati tempat ini?”


Aku bergumam di depan banner iklan dari situs e-book terkenal.

Bersandar pada iklan itu, aku menghela napas dengan keras.

“Sampai lupa jalan untuk pulang ke rumahku sendiri.....aku benar-benar kacau.”

Dunia ini, yang terus berlanjut menjadi lebih rumit dari hari ke hari, benar-benar berubah total hanya dalam sekali kedipan mata.

Situs berkebun yang baru kudatangi kemarin tiba-tiba berubah menjadi situs cosplay yang terlihat mencurigakan.

Dan homepage band milik seorang musisi muda yang dulunya terus memposting lirik-lirik lagu penuh perasaan, telah berubah menjadi situs ranking yang aneh.

Aku sangat mengerti, meski terasa menyakitkan, bahwa hal ini adalah peristiwa yang umum terjadi setiap harinya. Tapi seperti yang sudah kuduga, semua ini masih sulit untuk kuterima.

“Uuuh~ ….apa tidak ada cara lain?”

Biarpun aku mencoba untuk mengepak-ngepakkan tanganku, tidak satu pun ide yang keluar dari balik lengan bajuku.

Tanpa kusadari, aku benar-benar telah berubah menjadi Ene.

Keinginan terdalamku untuk tertidur telah lenyap seluruhnya. Aku menjadi gadis ceria selama dua puluh empat jam dikali tujuh hari, dan menghabiskan hari-hariku sebagai idola Master, Ene-chan. Meski begitu.....

“Sepertinya cerita yang dibicarakannya memang benar, hanya saja si ‘penipu’ itu membuat semua ini terlalu membingungkaaaan!”

Aku mencoba meneriakkan rasa frustasiku.

Melayang dengan posisi bersandar, ruang tanpa batas disekitarku dipenuhi elektron seperti biasa.

“Yah, meski dunia ini yang lebih pantas disebut ‘penipu’ yang sebenarnya sih.”

Setelah mengatakan ini, aku berputar sekali. Lalu memfokuskan diriku untuk mencari jalan pulang.

Dengan terangkatnya telunjuk ini, aku menulis URL-nya di udara hampa.

Kira-kira benar atau salah ya~?”

Aku menyerahkan segalanya kepada keberuntungan setelah menuliskannya, kemudian sebuah jendela yang kukenal muncul.

“Horeee..! Ternyata benar~!”

Dengan gerakan peace yang indah, aku melompat ke jendela itu hingga akhirnya tiba di ruang berbentuk persegi yang kecil.

“Wow~ rasanya kangen deh~ meski aku tidak terlalu memiliki kenangan yang menyenangkan sih.”

Ini adalah tempat dimana aku menghabiskan waktuku hanya untuk menangis.

Di pojok ruangan ini, ada berbagai macam item berjejer rapi, seperti  ‘Pesan Diterima’ dan ‘Kirim Pesan’.

Diantara barisan item tersebut, aku memilihFavorit’, dan membuka e-mail yang paling atas.

“Maaf aku telah terlambat.” 

Sambil mengatakan ini, kutekan tombol ‘Balas’ yang tidak bisa kusentuh dua tahun yang lalu.

Subjek : Meskipun sudah terlambat....
Pesan:

Aku minta maaf telah membuatmu menunggu lama untuk balasannya.

Aku tidak bisa mempercayainya, dan tidak tau apa yang harus kulakukan sehingga aku hanya terus berlari....maafkan aku.

Seperti yang kau katakan.

Semuanya telah berada disini sekarang, bahkan aku juga tertarik kepadanya.

Biarpun mungkin sudah terlambat, mulai sekarang, aku akan berusaha keras melakukan apa yang kubisa.

Oh iya, dia juga terlibat dalam hal ini.

Biarpun Momo-chan juga terlibat, aku terkejut.......

Tapi, sepertinya semua akan baik-baik saja.

Dia melangkah maju sesuai pilihannya sendiri. Dia itu laki-laki, kau tau? Jadi bisa sedikit diharapkan.

Ayano-chan, kau disitu, kan? Maafkan aku. Aku pasti akan datang untuk menyelamatkanmu.

Baiklah, aku akan pergi.

Kami pasti akan mengalahkan ‘Si Penjelas’, pasti.....

Kita pasti akan bertemu lagi!

Takane Enomoto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar