Kabut Panas Memusingkan IV
(Pembicaraan Misterius)
"Hei, kamu. Ho~i. Kamu.”
"Aku bisa mendengarmu… ada
apa?"
"Begitu ya. Sudah kuduga, kamu cocok
dengannya.”
"Sepertinya begitu… tapi
menyebalkan."
"Aku tahu bagaiman perasaanmu. Tapi aku
sudah mengatakan ini kepadamu, iya kan?"
"Eh?"
"Dengan ‘Mata’mu, kamu bisa melihat semuanya
melalui ‘Mata’ orang lain. Jadi tidak apa-apa."
"Oh, benar juga. Aku
hampir lupa."
"Bukankah karena itu aku mengatakannya
kepadamu? Agar kamu tidak lupa."
"Itu sih, aku ingat."
"Baiklah. Kalau begitu, itu saja. Tidak
ada lagi yang perlu kukatakan.”
"… Oke. Tidak apakah kalau
aku menanyakan sesuatu?"
"… Yup. Tidak apa-apa."
"Membicarakan tentang pemilik
‘Mata’ yang lain, akan lebih bagus jika kamu mengatakan kepadaku cara untuk
menemukan mereka…"
"Ah, kalau soal itu kurasa akan mudah.
Cukup mudah karena mereka memiliki warna merah terang."
"Merah terang, ya… Sama
denganku juga, iya kan?"
"Tentu saja, karena itu adalah warna
seorang pahlawan. Keren kan?"
"Jadi aku harus terbiasa
dengan ini…"
"Tidak apa-apa. Kamu mempercayaiku
kan?"
"Ya. Ah, sudah waktunya,
ya."
"Yup. Hati-hati. Tidak baik kalau kamu
melupakan ‘dia’ kan?"
“Mengerti, aku akan kembali
sesegera mungkin. Ah, maaf, satu hal lagi."
"Oke. Apa itu?"
"Selendang merahmu itu,
dari siapa kamu mengasumsikan ‘warna pahlawan’ itu?"
"Hm, dari mana ya~ Ah, benar juga, tanya
saja pada seseorang yang berada diluar sana. Mungkin mereka bisa
menjawabnya."
"Begitu ya. Yah,
sepertinya kita harus berpisah untuk sekarang."
"Ya. Sampai nanti… kira-kira bagaimana ya semua
ini akan berubah?”
"Aku akan melakukannya.
Pasti."
"Ya. Kalau begitu, sampai jumpa."
yg bicara itu konoha dan ayano bukan???
BalasHapusMenurut Kaori sih kayaknya itu pembicaraan Ene dan Ayano, soalnya di novel ke-4 *** dan XXX. Liat aja nanti~
Hapus