Permulaan - Anak yang Hilang
(Diari
Azami)
Ini
akan menjadi hari pertama aku menuliskan sebuah diari.
Dan
karena itulah, sejujurnya aku masih memikirkan apa
yang harus kutulis di dalamnya.
Kalau
aku hanya menuliskan apa yang terjadi ‘hari ini’, tidak ada sesuatu yang cukup
penting dalam kehidupan kami hingga harus ditulis di sini bukan? Jadi apa yang
harus kulakukan?
Ahh,
tapi kalau mengatakan hal seperti itu, aku harus minta maaf kepadanya bukan?
Biarkan
aku mengoreksi diriku.
Apa
yah-Kalau hal yang terjadi hari ini....Hari ini adalah hari pertama kami
membawa anak kami keluar rumah.
Saat aku
melihat matanya yang berkilapan takjub terhadap dunia yang selama ini hanya
bisa dia dengar dari cerita ayahnya, itu seperti... melihat sosok
diriku yang dulu.
Oh iya, waktu
anak kami dikejar-kejar lebah besar, kau bisa membayangkan sendiri sepanik apa
dia.
Pada
akhirnya, dia tidak bisa bertahan, dan pada waktu itu, akulah yang selanjutnya
dikejar oleh lebah-lebah itu. Dan seperti yang diduga, kami berdua tertawa
terbahak-bahak setelah itu.
Sebentar
lagi, musim panas akan datang kembali sejak kami tinggal disini.
Kalau
dipikir-pikir, kami datang ke sini juga pada saat pertengahan musim panas.
Dan
ketika aku teringat pada kenyataan itu, untuk pertama kalinya aku terkejut dengan seberapa
cepatnya waktu berlalu.
Berapa
lama lagi kami bertiga bisa bertemu dengan musim panas?
Berapa
lama lagi kami bertiga bisa tertawa bersama?
Memikirkan
itu membuatku merasa sedikit hampa di dalam, karenanya aku tidak akan
memikirkan hal itu.
Harusnya
diari adalah sesuatu yang menyenangkan jika dibaca kembali. Ya, aku akan berusaha
membuat catatan hari ini seperti itu.
Karenanya,
aku tidak hanya akan menuliskan apa yang terjadi hari ini, tapi berbagai macam
hal yang pernah kudengar atau kulihat sampai sekarang.
Ya,
sepertinya itu bagus juga.
Jika,
suatu hari, anak kami mempunyai minat dengan dunia luar, aku berharap diari ini
akan berguna untuknya. Itulah yang kupikirkan.
Mulai
besok, aku akan menulis lebih detail.
Bisa
dibilang ini hadiah yang langka darinya. Jadi aku harus menulis di dalamnya
setiap hari.
Dengan
itu, aku
mengakhiri catatan hari ini.
Kuharap
hari esok juga akan menjadi hari yang indah.
x x
x
Terimakasih untuk penerjemahannya. Susah banget lho nyari indo version-nya.. ;A;
BalasHapusLanjutkan penerjemahannya ya~ Terus berjuang! ^^
Sama2~ Mungkin karena ini belum terkenal sih. Tapi terima kasih untuk itu karena saya jadi bisa translet deh~
HapusKeren .. aku gk tau Azami punya diari .. :'u
BalasHapusTerimakasih , Kaori-san .. Ganbatte ~!! >w<)//
mau nanya dong! ada translate novel yang pertamanya ga?
BalasHapusGomeen! Kaori gak tau siapa yg translet ke indo buat novel pertama, kaori gak tertarik translet soalnya mirip manganya sudah...
BalasHapusYah sayang banget ya, padahal aku lebih pengen baca novelnya buat yang pertama2 itu o.o
BalasHapus*soalnya kalo baca manganya lebih lambat buat ngerti alurnya xD #plakk*
*cuman ikutan comment*
Keren translatenya, GW jadi ngerti
BalasHapus